“ Produk Hasil Pengolahan Minyak Bumi
& Dampak yang
Ditimbulkannya “
Di Susun Oleh :
Nama : Nasrul Huda
Kelas
: X-6
No
: 28
SMA
NEGERI 1 KARANGTENGAH
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Produk Hasil Pengolahan Minyak
Bumi dan Dampak yang Ditimbulkannya”. Penulisan makalah adalah merupakan salah
satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran kimia di
SMA N 1 KARANGTENGAH.
Dalam Penulisan makalah ini
penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak
yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :
1.
Bapak Drs. Siswandi Selaku Kepala Sekolah SMA N 1
Karangtengah demak
2.
Guru pengampu kimia kelas X-6 SMA N 1 Karangtengah Demak
3.
Rekan-rekan semua kelas X-6 SMA N 1 Karangtengah Demak
Secara khusus penulis
menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan
dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam
penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap
semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan
bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa
Robbal ‘Alamiin.
Karangtengah, 13 Mei
2012
Penulis
DAFTAR ISI
COVER JUDUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2.Tujuan Penulisan.................................................................................... 2
1.3.Manfa’at................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 3
2.1.Minyak Bumi.......................................................................................... 3
2.2.Komposisi Minyak Bumi........................................................................ 4
2.3.Produk
hasil Pengolahan dan Manfaat Minyak Bumi............................ 6
2.4.Dampak
Pembakaran Bensin yang tidak Sempurna............................... 9
BAB III PENUTUP................................................................................................. 14
3.1.Kesimpulan............................................................................................ 14
3.2.Saran...................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Minyak
bumi (Crude Oil) dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai karbon yang
menyusun minyak bumi dan gas alam memiliki jenis yang beragam dan tentunya
dengan sifat dan karakteristik masing-masing. Sifat dan karakteristik dasar
minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu
sendiri pada pengolahannya. Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang
dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut.
Berdasarkan
model OWEM (OPEC World Energy Model), permintaan minyak dunia pada periode
jangka menengah (2002-2010) diperkirakan meningkat sebesar 12 juta barel per
hari (bph) menjadi 89 juta bph atau tumbuh rata-rata 1,8% per tahun. Sedangkan
pada periode berikutnya (2010-2020), permintaan naik menjadi 106 juta bph
dengan pertumbuhan sebesar 17 juta bph.
Sumber
data: http://dtwh2.esdm.go.id/dw2007/
Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting
untuk kita ketahui, mengingat minyak bumi dan gas alam adalah suatu sumber
eneri yang tidak dapat diperbaharui, sedangkan penggunaan sumber energi ini
dalam kehidupan kita sehari-hari cakupannya sangat luas dan cukup memegang
peranan penting atau menguasai hajat hidup orang banyak. Sebagai contoh minyak
bumi dan gas alam digunakan sebagai sumber energi yang banyak digunakan untuk
memasak, kendaraan bermotor, dan industri, kedua bahan bakar tersebut berasal
dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Oleh
karen itu sebagai generasi penerus bangsa, kita juga harus memikirkan bahan
bakar alternatif apa yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil
ini, jika suatu saat nanti bahan bakar ini habis.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah
ini adalah:
a.
Dapat
mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak bumi.
b.
Dapat
mengetahui Produk dari hasil pengolahan minyak bumi
c.
Dapat
mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pembakaran minyak bumi yang tidak
sempurna
1.3
Manfaat
Produk hasil pengolahan minyak
bumi bermanfaat untuk kebutuhan hidup manusia misalnya bensin, solar, minyak,
pelumas dan lain sebagainya. Dan
pembakaran yang tidak sempurna dari minyak bumi akan mengakibatkan dampak yang
buruk bagi lingkungan dan tubuh manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Minyak Bumi
Minyak Bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon,
jenis molekul yang paling sering ditemukan adalah alkana (baik yang
rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana, hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks
seperti aspaltena. Setiap minyak Bumi mempunyai
keunikan molekulnya
masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, warna, dan
viskositas.
Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah
hidrokarbon tersaturasi dengan rantai lurus atau bercabang yang molekulnya
hanya mengandung unsur karbon
dan hidrogen dengan rumus umum CnH2n+2.
Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per molekulnya,
meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin ada di dalam campuran tersebut.
Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18)
akan disuling menjadi bensin,
sedangkan alkana jenis nonana
(C9H20) sampai heksadekana
(C16H34) akan disuling menjadi diesel, kerosene
dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom
karbon 16 atau lebih akan disuling menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah
atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin wax mempunyai 25
atom karbon, dan aspal
mempunyai atom karbon lebih dari 35. Alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai
4 akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai elpiji (LPG). Di
musim dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai bahan
campuran pada bensin, karena tekanan uap butana yang tinggi akan membantu mesin
menyala pada musim dingin. Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik
rokok. Di beberapa negara, propana (C3H8) dapat dicairkan
dibawah tekanan sedang, dan digunakan masyarakat sebagai bahan bakar
transportasi maupun memasak.
Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah
hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada
karbonnya, dengan rumus umum CnH2n. Sikloalkana memiliki
ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih yang lebih tinggi.
Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi
yang memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana
atom hidrogen akan berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn.
Hidrokarbon seperti ini jika dibakar maka akan menimbulkan asap hitam pekat.
Beberapa bersifat karsinogenik.
Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi fraksional di
tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin,
dan hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana
(isooktana), dipakai sebagai campuran utama dalam bensin, mempunyai
rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen secara eksotermik:[14]
2 C8H18(l) + 25 O2(g)
→ 16 CO2(g) + 18 H2O(g)
+ 10.86 MJ/mol (oktana)
Jumlah dari
masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di laboratorium.
Molekul-molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah pelarut,
kemudian akan dipisahkan di kromatografi gas, dan
kemudian bisa dideteksi dengan detektor yang cocok.
Pembakaran yang tidak
sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya akan menyebabkan produk
sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang bercampur maka
akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan tekanan
yang tinggi di dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin
biasanya juga mengandung molekul nitrogen oksida yang dapat
menimbulkan asbut.
2.2
Komposisi
Minyak Bumi
Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke
dalam empat kelompok, yaitu:
1.
Hidrokarbon Jenuh (alkana)
-
Dikenal dengan alkana atau parafin
-
Keberadaan rantai lurus sebagai komponen
utama (terbanyak), sedangkan rantai bercabang lebih sedikit
-
Senyawa penyusun diantaranya:
a. Metana
CH4
b. etana
CH3 CH3
c. propana
CH3 CH2 CH3
d. butana
CH3 (CH2)2 CH3
e. n-heptana
CH3 (CH2)5 CH3
f. iso
oktana CH3 - C(CH3)2 CH2 CH (CH3)2
2.
Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)
-
Dikenal dengan alkena
-
Keberadaannya hanya sedikit
-
Senyawa penyusunnya:
a. Etena,
CH2 CH2
b. Propena,
CH2 CH CH3
c. Butena,
CH2 CH CH2 CH3
3.
Hidrokarbon Jenuh berantai siklik
(sikloalkana)
-
Dikenal dengan sikloalkana atau naftena
-
Keberadaannya lebih sedikit dibanding
alkana
-
Senyawa penyusunnya :
Siklopropana Siklopentana
Siklobutana Siklopheksana
4.
Hidrokarbon aromatik
-
Dikenal sebagai seri aromatik
-
Keberadaannya sebagai komponen yang
kecil/sedikit
-
Senyawa penyusunannya:
a.
Naftalena b. Benzena
b.
Antrasena d. Toluena
5.
Senyawa Lain
-
Keberadaannya sangat sedikit sekali
-
Senyawa yang mungkin ada dalam minyak
bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan organo logam (kecil sekali)
2.3 Produk Hasil Pengolahan dan Manfaat Minyak Bumi
Keberadaan
minyak bumi dan berbagai macam produk olahannya memiliki manfaat yang sangat
penting dalam kehidupan kita sehari-hari, sebagai contoh penggunaan minyak
tanah, gas, dan bensin. Tanpa ketiga produk hasil olahan minyak bumi tersebut
mungkin kegiatan pendidikan, perekonomian, pertanian, dan aspek-aspek lainnya
tidak akan dapat berjalan lancar. Dibawah ini adalah beberapa produk hasil
olahan minyak bumi beserta pemanfaatannya:
1. Bahan
bakar gas
Bahan bakar gas terdiri dari :
LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas)
Bahan baker gas biasa digunakan
untuk keperluan rumah tangga dan indusri.
Elpiji, LPG (liquified petroleum
gas,harfiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah campuran
dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal darigas alam. Dengan menambah
tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya
didominasi propana dan butana . Elpiji juga mengandung
hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana dan pentana .
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan
berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam
bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk
cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya
ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung
elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio
antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi
tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1.
Tekanan di mana elpiji berbentuk
cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung komposisi dan
temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi
butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi
propana murni pada 55°C (131 °F).
Menurut spesifikasinya, elpiji
dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan elpiji
butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur
Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan Pertamina
adalah elpiji campuran.
Sifat
elpiji
Sifat elpiji terutama adalah sebagai
berikut:
- Cairan
dan gasnya sangat mudah terbakar
- Gas
tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat
- Gas
dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
- Cairan
dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
- Gas
ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang
rendah.
Penggunaan
elpiji
Penggunaan Elpiji di Indonesia
terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama kompor gas). Selain
sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji juga cukup banyak digunakan sebagai
bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun mesin kendaraannya harus dimodifikasi
terlebih dahulu).
Bahaya
elpiji
Salah satu resiko penggunaan elpiji
adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas sehingga bila
terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas elpiji tidak berbau,
tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung
gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas mercaptan, yang baunya khas dan
menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi
kebocoran tabung gas. Tekanan elpiji cukup besar (tekanan uap sekitar 120
psig), sehingga kebocoran elpiji akan membentuk gas secara cepat dan merubah
volumenya menjadi lebih besar.
Sumber: "http://id.wikipedia.org/wiki/Elpiji"
Sumber: "http://id.wikipedia.org/wiki/Elpiji"
2. Naptha
atau Petroleum eter,
biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri.
3. Gasolin
(bensin), biasa digunakan sebagai bahan
bakar kendaraan bermotor.
4. Kerosin
(minyak tanah), biasa
digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga. Selain itu kerosin
juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking.
Minyak
tanah (bahasa Inggris: kerosene atau paraffin) adalah cairan hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah
terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari petroleum pada
150°C and 275°C (rantai karbon dari C12 sampai C15). Pada suatu waktu dia
banyak digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang utamanya digunakan
sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B,
JP-4 atau JP-8). Sebuah bentuk dari kerosene dikenal sebagai
RP-1dibakar dengan oksigen cair sebagai bahan bakar roket. Nama kerosene
diturunkan dari bahasa Yunani keros (κερωσ, wax ).
Biasanya, kerosene didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus, dalam sebuah unit Merox atau, hidrotreater untuk mengurangi kadar belerangnya dan pengaratannya. Kerosene dapat juga diproduksi oleh hidrocracker, yang digunakan untuk mengupgrade bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk bahan bakar minyak.
Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara berkembang, di mana dia kurang disuling dan mengandung ketidakmurnian dan bahkan "debris".
Bahan bakar mesin jet adalah kerosene yang mencapai spesifikasi yang diperketat, terutama titik asap dan titik beku.
Biasanya, kerosene didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus, dalam sebuah unit Merox atau, hidrotreater untuk mengurangi kadar belerangnya dan pengaratannya. Kerosene dapat juga diproduksi oleh hidrocracker, yang digunakan untuk mengupgrade bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk bahan bakar minyak.
Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara berkembang, di mana dia kurang disuling dan mengandung ketidakmurnian dan bahkan "debris".
Bahan bakar mesin jet adalah kerosene yang mencapai spesifikasi yang diperketat, terutama titik asap dan titik beku.
Kegunaan
lain
Kerosene biasa di gunakan untuk
membasmi serangga seperti semut dan mengusir kecoa. Kadang di gunakan juga
sebagai campuran dalam cairan pembasmi serangga seperti pada merk/ brand
baygone.
5. Minyak solar atau minyak diesel, biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel
pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor. Selain itu,
minyak solar juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses
cracking.
6. Minyak
pelumas, biasa digunakan untuk lubrikasi
mesin-mesin.
7. Residu minyak bumiyang terdiri dari :
- Parafin
,
digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol,
industri tenun menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi.
- Aspal
, digunakan
sebagai pengeras jalan raya
2.4
Dampak Pembakaran Bensin Yang Tidak
Sempurna Terhadap Lingkungan
Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan
menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara
dan kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup
tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas
ini berbahaya pada tubuh manusia karena lebih mudah terikat pada hemoglobin
darah, sehingga kemampuan darah mengikat oksigen menjadi menurun.
- Dampak terhadap lingkungan
Dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh sistem
transportasi yang tidak "sustainable" dapat dibagi dalam 2 kelompok
besar yaitu dampak terhadap lingkungan udara dan dampak terhadap lingkungan
air.
Kualitas udara perkotaan sangat menurun akibat
tingginya aktivitas transportasi. Dampak yang timbul meliputi meningkatnya
konsentrasi pencemar konservatif yang meliputi: · Karbon monoksida (CO) ·
Oksida sulfur (SOx) · Oksida nitrogen (NOx) · Hidrokarbon (HC) · Timbal (Pb) ·
Ozon perkotaan (O3) · Partikulat (debu) Perubahan kualitas udara perkotaan
telah diamati secara menerus di beberapa kota baik oleh Bapedalda maupun oleh
BMG.
Secara tidak
langsung, kegiatan transportasi akan memberikan dampak terhadap lingkungan air
terutama melalui air buangan dari jalan raya. Air yang terbuang dari jalan
raya, terutama terbawa oleh air hujan, akan mengandung bocoran bahan bakar dan
juga larutan dari pencemar udara yang tercampur dengan air tersebut.
- Dampak terhadap kesehatan
Dampak terhadap kesehatan merupakan dampak
lanjutan dari dampak terhadap lingkungan udara. Tingginya kadar timbal dalam
udara perkotaan telah mengakibatkan tingginya kadar timbal dalam darah.
- Dampak terhadap ekonomi
Dampak terhadap ekonomi lebih banyak merupakan
dampak turunan terutama dari adanya dampak terhadap kesehatan. Dampak terhadap
ekonomi akan semakin bertambah dengan terjadinya kemacetan dan tingginya waktu
yang dihabiskan dalam perjalanan sehari-hari. Akibat dari tingginya kemacetan
dan waktu yang dihabiskan di perjalanan, maka waktu kerja semakin menurun dan
akibatnya produktivitas juga berkurang.
Polusi Udara Akibat
Pembakaran Bahan Bakar Fosil
1. Sumber Bahan Pencemaran
a.
Pembakaran Tidak Sempurna
b.
Menghasilkan asap yang mengandung gas karbon monoksida
(CO), partikel karbon (jelaga), dan sisa bahan bakar (hidroksida).
c.
Pengotor dalam Bahan Bakar
d.
Bahan bakar fosil mengandung sedikit belerang yang akan
menghasilkan oksida belerang (SO2 atau SO3).
e.
Bahan Aditif (Tambahan) dalam Bahan Bakar
f.
Bensin yang ditambahi tetraethyllead (TEL) yang punya
rumus molekul Pb(C2H5)4 akan menghasilkan partikel timah hitam berupa PbBr2.
2. Asap Buang Kendaraan Bermotor
a. Gas Karbon Dioksida (CO2)
Sebenarnya, gas
karbon dioksida tidak berbahaya. Tetapi, gas karbon dioksida tergolong gas
rumah kaca, sehingga peningkatan kadar gas karbon dioksida di udara dapat
mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi yang disebut pemanasan global.
b. Gas Karbon Monoksida (CO)
b. Gas Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon
monoksida tidak berwarna dan berbau, sehingga kehadirannya tidak diketahui. Gas
karbon monoksida bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata,
saluran pernapasan, dan paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melalui
pernapasan, gas karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin darah, membentuk
karboksihemoglobin (COHb).
CO + Hb → COHb
Hemoglobin seharusnya bereaksi dengan oksigen menjadi
oksihemoglobin (O2Hb) dan dibawa ke sel-sel jaringan tubuh yang memerlukan.
O2 + Hb → O2Hb
Namun, afinitas gas karbon monoksida terhadap hemoglobin sekitar 300 kali lebih besar daripada oksigen. Bahkan hemoglobin yang telah mengikat oksigen dapat diserang oleh gas karbon monoksida.
CO + O2Hb → COHb + O2
Jadi, gas karbon monoksida menghalangi fungsi vital hemoglobin untuk membawa oksigen bagi tubuh.
Cara mencegah
peningkatan gas karbon monoksida di udara adalah dengan mengurangi penggunaan
kendaraan bermotor dan pemasangan pengubah katalitik pada knalpot.
c. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
c. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Belerang dioksida yang terhisap pernapasan
bereaksi dengan air di dalam saluran pernapasan, membentuk asam sulfit yang
dapat merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Bila SO3 terhisap, yang
terbentuk adalah asam sulfat (lebih berbahaya). Oksida belerang dapat larut
dalam air hujan dan menyebabkan terjadi hujan asam.
d. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
d. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Campuran NO dan
NO2 sebagai pencemar udara biasa ditandai dengan lambang NOx. Ambang batas NOx
di udara adalah 0,05 ppm. NOx di udara tidak beracun (secara langsung) pada
manusia, tetapi NOx ini bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan
menimbulkan fenomena asbut (asap-kabut). Asbut menyebabkan berkurangnya daya
pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan, menjadikan tanaman layu, dan
menurunkan kualitas materi.
e. Partikel Timah Hitam
Senyawa timbel
dari udara dapat mengendap pada tanaman sehingga bahan makanan terkontaminasi.
Keracunan timbel yang ringan dapat menyebabkan gejala keracunan timbel, seperti
sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi. Keracunan yang lebih
hebat menyebabkan kerusakan otak, ginjal, dan hati.
3. Pengubah
Katalitik
Salah satu cara untuk mengurangi
bahan pencemar yang berasal dari asap kendaraan bermotor adalah memasang
pengubah katalitik pada knalpot kendaraan. Pengubah katalitik berupa silinder
dari baja tahan karat yang berisi suatu struktur berbentuk sarang lebah yang
dilapisi katalis (biasanya platina). Pada separuh bagian pertama dari pengubah
katalitik, karbon monoksida bereaksi dengan nitrogen monoksida membentuk karbon
dioksida dan gasnitrogen.
katalis
2CO(g) + 2NO(g) → 2CO2(g) + N2(g)
Gas-gas racun gas tak beracun Pada
bagian berikutnya, hidrokarbon dan karbon monoksida (jika masih ada) dioksidasi
membentuk karbon dioksida dan uap air. Pengubah katalitik hanya dapat berfungsi
jika kendaraan menggunakan bensin tanpa timbel.
4.Efek Rumah
Kaca
Berbagai gas
dalam atmosfer, seperti karbon dioksida, uap air, metana, dan senyawa keluarga
CFC, berlaku seperti kaca yang melewatkan sinar tampak dan ultraviolet tetapi
menahan radiasi inframerah. Oleh karena itu, sebagian besar dari sinar matahari
dapat mencapai permukaan bumi dan menghangatkan atmosfer dan permukaan bumi.
Tetapi radiasi panas yang dipancarkan permukaan bumi akan terperangkap karena
diserap oleh gas-gas rumah kaca.
Efek rumah
kaca berfungsi sebagai selimut yang menjaga suhu permukaan bumi rata-rata 15˚C.
Tanpa karbon dioksida dan uap air di atmosfer, suhu rata-rata permukaan bumi
diperkirakan sekitar –25˚C. Jadi, jelaslah bahwa efek rumah kaca sangat penting
dalam menentukan kehidupan di bumi. Akan tetapi, peningkatan kadar dari gas-gas
rumah kaca dapat menyebabkan suhu permukaan bumi menjadi terlalu tinggi
sehingga dapat mneyebabkan berbagai macam kerugian.
5. Hujan Asam
Air hujan
biasanya sedikit bersifat asam (pH sekitar 5,7). Hal itu terjadi karena air
hujan tersebut melarutkan gas karbon dioksida yang terdapat dalam udara,
membentuk asam karbonat.
CO2(g) + H2O(l) → H2CO3(aq)
CO2(g) + H2O(l) → H2CO3(aq)
Asam Karbonat
Air hujan
dengan pH kurang dari 5,7 disebut hujan asam.
a. Penyebab Hujan Asam
a. Penyebab Hujan Asam
SO2(g) +
H2O(l) → H2SO3(aq)
asam sulfit
SO3(g) +
H2O(l) → H2SO4(aq)
asam sulfat
2NO2(g) +
H2O(l) → HNO2(aq) + HNO3(aq)
asam nitrit
asam nitrat
b. Masalah yang Ditimbulkan
Hujan Asam
- Kerusakan
Hutan
- Kematian
Biota Air
- Kerusakan
Bangunan
Bahan bangunan sedikit-banyak mengandung kalsuim karbonat. Kalsium
karbonat larut dalam asam, maka dapat bereaksi.
CaCO3(s) +
2HNO3(aq) → Ca(NO3)2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
c. Cara Menangani Hujan Asam
- Menetralkan
asam
- Mengurangi
emisi SO2
- Mengurangi
emisi oksida nitrogen
BAB III
P E N U T U P
3.1. Kesimpulan
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi
kalsium karbida, CaC2 (dari reaksi antara batuan karbonat dan logam
alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang dapat berubah menjadi minyak
bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri
kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut
petrokimia.
Produk hasil pengolahan minyak bumi antara lain : Bahan
bakar, napta, gasoline, kerosin, minyak solar, minyak pelumas dan residu.
Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang
tidak sempurna Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan
menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara
dan kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup
tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran lain adalah gas karbon
monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh manusia karena lebih mudah terikat
pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah mengikat oksigen menjadi
menurun.
3.2 Saran
Oleh karena
minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus berhemat dalam
pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan penggunaan bensin /
bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan alam
sekitarnya
DAFTAR PUSTAKA
Chang,
Raymond.2002.Chemistry.edisi ke-7 New York : McGraw Hill
Departemen
pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Glosarium Kimia. Jakarta Balai Pusaka
Ika Ratna Sari, S.Pd. 2006. Metode Belajar Efektif Kimia
: Jawa Tengah. CV Media Karya Putra.
Mc.Duell,Bob.1995.A
level chemistry. Edisi Revisi. London:Letts Educational
Mc.Murry. john
dan Robert C.Fay.1998.Chemistry Edisi ke-2. New Jersey: Prentice.Hall
International
Purba Michael. 2004. Kimia Untuk SMA : Jakarta. PT
Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar