“ Minyak Bumi dan Hidro Karbon “
Di
Susun Oleh :
Nama : Fahmi Ahmad K.
Kelas : X-5
SMA NEGERI 1
KARANGTENGAH
2011/2012
Kata Pengantar
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Minyak Bumi dan Hidrokarbon”. Penulisan
makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata pelajaran kimia di SMA N 1 KARANGTENGAH.
Dalam Penulisan makalah
ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah
ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada
:
1. Bapak
Drs. Siswandi Selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Karangtengah demak
2. Bapak
Winarto, S.Pd selaku guru kimia kelas X-5 SMA N 1 Karangtengah demak
3. Rekan-rekan
semua kelas X-5 SMA N 1 Karangtengah demak
Secara khusus penulis
menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan
dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam
penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis
berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah
memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah,
Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Karangtengah, April 2012
Penulis
DAFTAR ISI
1. Halaman
judul……………………………………………………………………i
2. Kata
pengantar……………………………………………………………………1
3. Daftar
isi…………………………………………………………………………..3
4. Pendahuluan
………………………………………………………………………..3
5. Latar
belakang…………………………………………………………………….3
6. Tujuan
…………………………………………………………………………….3
7. Manfaat…………………………………………………………………………...4
8. Isi …………………………………………………………………………………16
9. Penutup
…………………………………………………………………………16
10. Kesimpulan
……………………………………………………………………16
11. Kritik…………………………………………………………………………….16
12. Saran
……………………………………………………………………………16
13. Daftar
pustaka……………………………………………………………………17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sumber
energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri
berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar
tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan
bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan
hewan yang mati.
Sisa-sisa
organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut
lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya.
Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan
sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak
dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk
yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Dewasa ini puluhan
ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat
sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai
jenis obat.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah
ini adalah:
a.
Dapat
mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak bumi.
b.
Dapat
mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi
1.3
Manfaat
Minyak bumi bermanfaat
untuk kebutuhan hidup manusia misalnya bensin, solar, minyak, pelumas dan lain
sebagainya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Minyak Bumi
Minyak Bumi merupakan
campuran dari berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang paling sering ditemukan adalah
alkana
(baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana, hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks
seperti aspaltena. Setiap minyak Bumi mempunyai keunikan
molekulnya
masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, warna, dan
viskositas.
Alkana, juga disebut dengan
parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai lurus atau bercabang yang
molekulnya hanya mengandung unsur karbon
dan hidrogen dengan rumus umum CnH2n+2.
Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per molekulnya,
meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin ada di dalam campuran tersebut.
Alkana dari pentana
(C5H12) sampai oktana (C8H18)
akan disuling menjadi bensin,
sedangkan alkana jenis nonana
(C9H20) sampai heksadekana
(C16H34) akan disuling menjadi diesel, kerosene
dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom
karbon 16 atau lebih akan disuling menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah
atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin wax mempunyai 25
atom karbon, dan aspal
mempunyai atom karbon lebih dari 35. Alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai
4 akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai elpiji (LPG). Di
musim dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai bahan
campuran pada bensin, karena tekanan uap butana yang tinggi akan membantu mesin
menyala pada musim dingin. Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik
rokok. Di beberapa negara, propana (C3H8) dapat dicairkan
dibawah tekanan sedang, dan digunakan masyarakat sebagai bahan bakar
transportasi maupun memasak.
Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena,
adalah hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap
pada karbonnya, dengan rumus umum CnH2n. Sikloalkana
memiliki ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih yang
lebih tinggi.
Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi
yang memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana
atom hidrogen akan berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn.
Hidrokarbon seperti ini jika dibakar maka akan menimbulkan asap hitam pekat.
Beberapa bersifat karsinogenik.
Semua jenis molekul yang
berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi fraksional di
tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin,
dan hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana
(isooktana), dipakai sebagai campuran utama dalam bensin, mempunyai
rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen secara eksotermik:[14]
2 C8H18(l) + 25 O2(g)
→ 16 CO2(g) + 18 H2O(g)
+ 10.86 MJ/mol (oktana)
Jumlah dari
masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di laboratorium.
Molekul-molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah pelarut,
kemudian akan dipisahkan di kromatografi gas, dan
kemudian bisa dideteksi dengan detektor yang cocok.
Pembakaran yang tidak
sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya akan menyebabkan produk
sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang bercampur maka
akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan tekanan
yang tinggi di dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin
biasanya juga mengandung molekul nitrogen oksida yang dapat
menimbulkan asbut.
2.2
Pembentukan
Minyak Bumi
Proses
terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua teori, yaitu:
Teori Anorganik
Teori
Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumi
berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan
karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah
menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
CaCO3
+ Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi
Teori
Organik
Teori Organik dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan
bahwa minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob
jasad renik (mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.
Komposisi Minyak Bumi
Komposisi minyak bumi dikelompokkan
ke dalam empat kelompok, yaitu:
Hidrokarbon Jenuh (alkana)
- Dikenal dengan alkana atau parafin
- Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak), sedangkan rantai bercabang lebih sedikit
- Senyawa penyusun diantaranya:
1. Metana CH4
2. etana CH3 CH3
3. propana CH3 CH2
CH3
4. butana CH3 (CH2)2
CH3
5. n-heptana CH3 (CH2)5
CH3
6. iso oktana CH3 – C(CH3)2
CH2 CH (CH3)2
Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)
- Dikenal dengan alkena
- Keberadaannya hanya sedikit
- Senyawa penyusunnya:
- Etena, CH2 CH2
- Propena, CH2 CH CH3
- Butena, CH2 CH CH2 CH3
Hidrokarbon Jenuh berantai siklik
(sikloalkana)
- Dikenal dengan sikloalkana atau naftena
- Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana
- Senyawa penyusunnya :
- Siklopropana 3. Siklopentana
- Siklobutana 4. Siklopheksana
Hidrokarbon aromatik
- Dikenal sebagai seri aromatik
- Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit
- Senyawa penyusunannya:
1. Naftalena
3. Benzena
2. Antrasena
4.
Toluena
Senyawa Lain
- Keberadaannya sangat sedikit sekali
Senyawa
yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan
organo logam (kecil sekali)
2.3
Hasil
Pengolahan Minyak Bumi
Minyak
mentah (Crude oil) yang peroleh dari pengeboran berupa cairan hitam
kental yang pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu. Pengeboran minyak bumi
di Indonesia, terdapat di pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), Sumatra
(Aceh, Riau), Kalimantan (Tarakan, Balikpapan) dan Irian (Papua). Pengolahan
minyak bumi melalui dua tahapan, diantaranya:
Pengolahan pertama,
Pada
tahapan ini dilakukan “distilasi bertingkat memisahkan fraksi-fraksi minyak
bumi berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan
tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan titik didihnya lebih rendah
akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sangkup-sangkup yang disebut
sangkup gelembung.
Pengolahan kedua,
Pada
tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat dengan
proses sebagai berikut:
1. Perengkahan (cracking)
2. Ekstrasi
3. Kristalisasi
4. Pembersihan dari kontaminasi
2.4 Kegunaan dan Macam-macam Bahan Bakar
Gas
Bahan bakar gas terdiri dari.
1. Elpiji
LPG (liquified petroleum gas,harfiah:
"gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah campuran dari berbagai
unsur hidrokarbon yang berasal darigas alam. Dengan menambah tekanan dan
menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana dan butana . Elpiji juga mengandung
hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana dan pentana .
Dalam
kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair
lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu
elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk
memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan
yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85%
dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam
keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi
biasaya sekitar 250:1.
Tekanan di
mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi
tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar
220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan
sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55°C (131 °F).
Menurut
spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji
propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam
keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji
yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran.
Sifat elpiji
Sifat elpiji terutama adalah sebagai
berikut:
- Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar
- Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat
- Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
- Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
- Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah.
Penggunaan elpiji
Penggunaan
Elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama
kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji juga cukup banyak
digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun mesin kendaraannya
harus dimodifikasi terlebih dahulu).
Bahaya
elpiji
Salah satu
resiko penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi
gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas
elpiji tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi
kebocoran pada tabung gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas mercaptan,
yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna untuk
mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas. Tekanan elpiji cukup besar
(tekanan uap sekitar 120 psig), sehingga kebocoran elpiji akan membentuk gas
secara cepat dan merubah volumenya menjadi lebih besar.
2.
Bensin
Komposisi bensin terdiri dari n – heptana dan iso oktana,
yaitu:
Zat Aditif Bensin
Tetra Ethyl Leat (TEL)
·
Rumus
molekul Pb (C2H5)4
·
Rumus
struktur
Ethyl Tertier Butil Eter (ETBE)
·
Rumus
molekul CH3 O C(CH3)3Tersier Amil Metil Eter
(TAME)
·
Rumus
molekul CH3 O C(CH3)2 C2H5Metir
Tersier Buthil Eter (MTBE)
·
Rumus
molekul CH3 O C(CH3)3
Kegunaan bensin
bensin biasa digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor.
3.
Kerosin
(minyak tanah),
Biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah
tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin
melalui proses cracking.
Minyak
tanah (bahasa Inggris: kerosene atau paraffin) adalah cairan hidrokarbon yang
tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional
dari petroleum pada 150°C and 275°C (rantai karbon dari C12 sampai C15). Pada
suatu waktu dia banyak digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang
utamanya digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal Avtur, Jet-A,
Jet-B, JP-4 atau JP-8). Sebuah bentuk dari kerosene
dikenal sebagai RP-1dibakar dengan oksigen cair sebagai bahan bakar roket. Nama
kerosene diturunkan dari bahasa Yunani keros (κερωσ, wax ).
Biasanya,
kerosene didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus,
dalam sebuah unit Merox atau, hidrotreater untuk mengurangi kadar belerangnya
dan pengaratannya. Kerosene dapat juga diproduksi oleh hidrocracker, yang
digunakan untuk mengupgrade bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk
bahan bakar minyak. Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di
negara berkembang, di mana dia kurang disuling dan mengandung ketidakmurnian
dan bahkan "debris".
Bahan
bakar mesin jet adalah kerosene yang mencapai spesifikasi yang diperketat,
terutama titik asap dan titik beku.
Kegunaan lain
Kerosene biasa di gunakan untuk membasmi serangga seperti
semut dan mengusir kecoa. Kadang di gunakan juga sebagai campuran dalam cairan
pembasmi serangga seperti pada merk/ brand baygone.
4.
Minyak
solar atau minyak diesel,
Biasa
digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan bermotor
seperti bus, truk, kereta api dan traktor. Selain itu, minyak solar juga
digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking.
5.
Minyak pelumas,
Biasa
digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin.
Residu minyak bumiyang terdiri dari :
·
Parafin
, digunakan dalam proses pembuatan
obat-obatan, kosmetika, tutup botol, industri tenun menenun, korek api, lilin
batik, dan masih banyak lagi.
·
Aspal
, digunakan sebagai pengeras jalan
raya.
6.
Bahan baku pembuat plastik dan
bahan-bahan kimia
Salah satunya pembuatan bahan baku
pembuatan plastic dan berbagi jenis bahan kimia.Senyawa Hidrokarbon
tersebutetana adalah hidrokarbon yang dihasilkan dari penyulingan minyak bumi
dandiproses melalui steam cracking dan catalyc
cracking.Etena merupakan bahanbaku pembuatan
plastic polietena.Selain itu,etena dapat diubah mnjadi 1,2-dikloroetana, etil benzene,dan vinil
asetat.ketiga bahan kimia tersebut merupakanbahan dasar pembuatan plasik pvc
dan polivinil asetat.
Politena digunakan sebagai bahan baku
kantong plastic,botol,mainan anakanak.Polivinil klorida banyak digunakan
sebagai bahan pipa air.Polistirenadimanfaatkan sebagai gelas plastic untuk
minuman dan makanankemasan.Aadapun polivinil asetat merupakan polimer yang dimanfaatkansebagai
zat perekat,bahan baku cat dan disket computer.
Seperti yang tertera
sebelumnya,etilena juga dapat diubah menjadi bahan kimiapenting lainnya,yaItu
etilena oksida dan etanol. Etilena oksida dihasilkan dari reaksi oksidasi
etilena.lebih lanjut,etilena oksidadireaksikan dengan air untuk mengasilkan
etilena glikol.Dalam kehidupan sehari-hari,etilena glikoldigunakan sebagai zat
antibeku danpendingin mesin kendaraan.selain itu,digunakandalam
pembuatanpolimerseperti polyester.Polietilena biasa dimanfaatkan untuk membuat
botolkemasan minuman ringan. Etanol dihasilkan dari reaksi antara eena dengan air
menggunakan kualitasasam.reaksi ini dikenal dengan naam hidrasi alkena.Etana dapat diubah menjadi etanol
dengan cara mereaksikannnya dengan air beserta
katalis aasam.Etanol dimanfaatkan
sebagai bahan baker kendaraan.minuman keras jugamengandung etanol.
2.5
Dampak Pembakaran Bahan Bakar
- Dampak terhadap lingkungan
Dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh sistem
transportasi yang tidak "sustainable" dapat dibagi dalam 2 kelompok
besar yaitu dampak terhadap lingkungan udara dan dampak terhadap lingkungan
air.
Kualitas udara perkotaan sangat menurun akibat
tingginya aktivitas transportasi. Dampak yang timbul meliputi meningkatnya
konsentrasi pencemar konservatif yang meliputi: · Karbon monoksida (CO) ·
Oksida sulfur (SOx) · Oksida nitrogen (NOx) · Hidrokarbon (HC) · Timbal (Pb) ·
Ozon perkotaan (O3) · Partikulat (debu) Perubahan kualitas udara perkotaan
telah diamati secara menerus di beberapa kota baik oleh Bapedalda maupun oleh
BMG.
Secara tidak
langsung, kegiatan transportasi akan memberikan dampak terhadap lingkungan air
terutama melalui air buangan dari jalan raya. Air yang terbuang dari jalan
raya, terutama terbawa oleh air hujan, akan mengandung bocoran bahan bakar dan
juga larutan dari pencemar udara yang tercampur dengan air tersebut.
- Dampak terhadap kesehatan
Dampak terhadap kesehatan merupakan dampak
lanjutan dari dampak terhadap lingkungan udara. Tingginya kadar timbal dalam
udara perkotaan telah mengakibatkan tingginya kadar timbal dalam darah.
- Dampak terhadap ekonomi
Dampak terhadap ekonomi lebih banyak merupakan
dampak turunan terutama dari adanya dampak terhadap kesehatan. Dampak terhadap
ekonomi akan semakin bertambah dengan terjadinya kemacetan dan tingginya waktu
yang dihabiskan dalam perjalanan sehari-hari. Akibat dari tingginya kemacetan
dan waktu yang dihabiskan di perjalanan, maka waktu kerja semakin menurun dan
akibatnya produktivitas juga berkurang.
Polusi Udara Akibat Pembakaran
Bahan Bakar Fosil
1. Sumber Bahan Pencemaran
a.
Pembakaran Tidak Sempurna
b.
Menghasilkan asap yang mengandung gas karbon monoksida
(CO), partikel karbon (jelaga), dan sisa bahan bakar (hidroksida).
c.
Pengotor dalam Bahan Bakar
d.
Bahan bakar fosil mengandung sedikit belerang yang akan
menghasilkan oksida belerang (SO2 atau SO3).
e.
Bahan Aditif (Tambahan) dalam Bahan Bakar
f.
Bensin yang ditambahi tetraethyllead (TEL) yang punya
rumus molekul Pb(C2H5)4 akan menghasilkan partikel timah hitam berupa PbBr2.
2. Asap Buang Kendaraan Bermotor
a. Gas Karbon Dioksida (CO2)
Sebenarnya, gas
karbon dioksida tidak berbahaya. Tetapi, gas karbon dioksida tergolong gas
rumah kaca, sehingga peningkatan kadar gas karbon dioksida di udara dapat
mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi yang disebut pemanasan global.
b. Gas Karbon Monoksida (CO)
b. Gas Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon
monoksida tidak berwarna dan berbau, sehingga kehadirannya tidak diketahui. Gas
karbon monoksida bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata,
saluran pernapasan, dan paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melalui
pernapasan, gas karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin darah, membentuk
karboksihemoglobin (COHb).
CO + Hb → COHb
Hemoglobin seharusnya bereaksi dengan oksigen menjadi
oksihemoglobin (O2Hb) dan dibawa ke sel-sel jaringan tubuh yang memerlukan.
O2 + Hb → O2Hb
Namun, afinitas gas karbon monoksida terhadap hemoglobin sekitar 300 kali lebih besar daripada oksigen. Bahkan hemoglobin yang telah mengikat oksigen dapat diserang oleh gas karbon monoksida.
CO + O2Hb → COHb + O2
Jadi, gas karbon monoksida menghalangi fungsi vital hemoglobin untuk membawa oksigen bagi tubuh.
Cara mencegah
peningkatan gas karbon monoksida di udara adalah dengan mengurangi penggunaan
kendaraan bermotor dan pemasangan pengubah katalitik pada knalpot.
c. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Belerang dioksida yang terhisap pernapasan
bereaksi dengan air di dalam saluran pernapasan, membentuk asam sulfit yang
dapat merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Bila SO3 terhisap, yang
terbentuk adalah asam sulfat (lebih berbahaya). Oksida belerang dapat larut
dalam air hujan dan menyebabkan terjadi hujan asam.
d. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
d. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Campuran NO dan
NO2 sebagai pencemar udara biasa ditandai dengan lambang NOx. Ambang batas NOx
di udara adalah 0,05 ppm. NOx di udara tidak beracun (secara langsung) pada
manusia, tetapi NOx ini bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan
menimbulkan fenomena asbut (asap-kabut). Asbut menyebabkan berkurangnya daya
pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan, menjadikan tanaman layu, dan
menurunkan kualitas materi.
e. Partikel Timah Hitam
Senyawa timbel
dari udara dapat mengendap pada tanaman sehingga bahan makanan terkontaminasi.
Keracunan timbel yang ringan dapat menyebabkan gejala keracunan timbel, seperti
sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi. Keracunan yang lebih
hebat menyebabkan kerusakan otak, ginjal, dan hati.
3. Pengubah
Katalitik
Salah satu cara untuk mengurangi
bahan pencemar yang berasal dari asap kendaraan bermotor adalah memasang
pengubah katalitik pada knalpot kendaraan. Pengubah katalitik berupa silinder
dari baja tahan karat yang berisi suatu struktur berbentuk sarang lebah yang
dilapisi katalis (biasanya platina). Pada separuh bagian pertama dari pengubah
katalitik, karbon monoksida bereaksi dengan nitrogen monoksida membentuk karbon
dioksida dan gasnitrogen.
katalis
2CO(g) + 2NO(g) → 2CO2(g) + N2(g)
Gas-gas racun gas tak beracun Pada
bagian berikutnya, hidrokarbon dan karbon monoksida (jika masih ada) dioksidasi
membentuk karbon dioksida dan uap air. Pengubah katalitik hanya dapat berfungsi
jika kendaraan menggunakan bensin tanpa timbel.
4.Efek Rumah
Kaca
Berbagai gas
dalam atmosfer, seperti karbon dioksida, uap air, metana, dan senyawa keluarga
CFC, berlaku seperti kaca yang melewatkan sinar tampak dan ultraviolet tetapi
menahan radiasi inframerah. Oleh karena itu, sebagian besar dari sinar matahari
dapat mencapai permukaan bumi dan menghangatkan atmosfer dan permukaan bumi.
Tetapi radiasi panas yang dipancarkan permukaan bumi akan terperangkap karena
diserap oleh gas-gas rumah kaca.
Efek rumah
kaca berfungsi sebagai selimut yang menjaga suhu permukaan bumi rata-rata 15˚C.
Tanpa karbon dioksida dan uap air di atmosfer, suhu rata-rata permukaan bumi
diperkirakan sekitar –25˚C. Jadi, jelaslah bahwa efek rumah kaca sangat penting
dalam menentukan kehidupan di bumi. Akan tetapi, peningkatan kadar dari gas-gas
rumah kaca dapat menyebabkan suhu permukaan bumi menjadi terlalu tinggi
sehingga dapat mneyebabkan berbagai macam kerugian.
5. Hujan Asam
Air hujan
biasanya sedikit bersifat asam (pH sekitar 5,7). Hal itu terjadi karena air
hujan tersebut melarutkan gas karbon dioksida yang terdapat dalam udara,
membentuk asam karbonat.
CO2(g) +
H2O(l) → H2CO3(aq)
Asam Karbonat
Air hujan
dengan pH kurang dari 5,7 disebut hujan asam.
a. Penyebab Hujan Asam
a. Penyebab Hujan Asam
SO2(g) +
H2O(l) → H2SO3(aq)
asam sulfit
SO3(g) +
H2O(l) → H2SO4(aq)
asam sulfat
2NO2(g) +
H2O(l) → HNO2(aq) + HNO3(aq)
asam nitrit
asam nitrat
b. Masalah
yang Ditimbulkan Hujan Asam
- Kerusakan
Hutan
- Kematian
Biota Air
- Kerusakan
Bangunan
Bahan
bangunan sedikit-banyak mengandung kalsuim karbonat. Kalsium karbonat larut
dalam asam,
maka dapat bereaksi.
CaCO3(s) +
2HNO3(aq) → Ca(NO3)2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
c. Cara
Menangani Hujan Asam
- Menetralkan
asam
- Mengurangi
emisi SO2
- Mengurangi
emisi oksida nitrogen
BAB III
P E N U T U P
3.1. Kesimpulan
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi
kalsium karbida, CaC2 (dari reaksi antara batuan karbonat dan logam
alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang dapat berubah menjadi minyak
bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri
kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut
petrokimia.
3.2
kritik
-
Minyak bumi adalah salah satu sumber
daya alam yang tidak dapat di perbaharui namun penggunaannya sangat di butuhkan
oleh manusia setiap harinya. Penggunaan secara terus menerus bisa menyebabkan
sumber daya alam tersebut semakin berkurang.
-
Banyaknya industry pabrik yang
menggunakan sumber energy dari minyak bumi secara berlebihan serta dampak dari
penggunannya dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
3.3
Saran
-
sebaiknya
tidak menggunakan minyak secara berlebihan
-
manfaatkanlah minyak bumi secara baik
dan ramah lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Ika Ratna Sari, S.Pd. 2006. Metode
Belajar Efektif Kimia : Jawa Tengah. CV Media Karya Putra.
Purba Michael. 2004. Kimia Untuk
SMA : Jakarta. PT Erlangga.
Chang, Raymond.2002.Chemistry.edisi ke-7 New York :
McGraw Hill
Departemen pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Glosarium
Kimia. Jakarta Balai Pusaka
Mc.Duell,Bob.1995.A level chemistry. Edisi Revisi.
London:Letts Educational
Mc.Murry. john dan Robert C.Fay.1998.Chemistry Edisi
ke-2. New Jersey: Prentice.Hall International