Kamis, 05 Desember 2013

MAKALAH LARUTAN ELEKTROLIT



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Kimia sebagai salah satu syarat pembelajaran yang diajarkan.
2.      Untuk memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang Kimia, khususnya tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit.
3.      Untuk menjadi acuan bagi penulis dalam mengembangkan ketrampilan dan kemampuan menulis khususnya penulisan makalah.

B.     Landasan Teori
1. Pengertian
           Larutan adalah suatu campuran homogeny antara dua zat atau lebih dimana partikel-partikel dari komponen-komponen penyusunnya tersebut secara merata. Komponen-komponen larutan adalah pelarut atau (Biasanya dengan jumlah lebih banyak) dan zat terlarut (Biasanya dengan jumlah sedikit). Dikegiatan ini, jenis pelarut yang akan dibahas adalah air. Air berbagai alasan mengapa air merupakan pelarut yang umum ditemui dan digunakan. Hal ii antara lain karena ketersediaan air yang melimpah dialam. Disamping itu, sifat air yang mampu melarutkan berbagai macam zat, menyebabkan reaksi kimia sebagian besar berlangsung dalam pelarut air dapat membentuk larutan.
           Tetapi tidak hany semua larutan berwujud cair saja, misalnya udara yang merupakan campuran dari berbagai macam gas. Ada juga campuran berupa padatan, misalnya emas 23 karat yang merupakan campuran logam emas dan tembaga.





2. Larutan Elektrolit dan Non elektrolit
           Larutan dapat digolongkan kedalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
           Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat mengahantarkan arus listrik, sedangkan larutan Nonelektrolit tidak dapat mengantarkan arus listrik. Apakah yang menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik?
           Berdasarkan percobaan dilakukan oleh svante agust Arrhenius (1884),seorang ahli kimia berkebangsaan swedia, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan pada suatu larutan akan terjadi proses ionisasi (penguraian) yang menghasilkan ion-ion.
           Terjadi pada zat padat ionik yang dilelahkan. Ikatan ion terputus pada saat pelelehan dan terurai menjadi ion-ion. Misalnya, senyawa NaCl(l), KCl(l),dan CaO(l) dapat menghantarkan arus listrik, tetapi NaCl(s), KCl(s), dan CaO(s) tidak dapat menghantarkan arus listrik. Peristiwa penguraian suatu larutan atau lelehan menjadi ion-ion yang bergerak bebas inilah yang memungkinkan suatu larutan dapat menghantarkan listrik.

Contoh beberapa reaksi ionisasi dari larutan-larutan elektrolit adalah sebagai berikut :
NaCl(aq)                     Na+(aq) + Cl-(aq)
HCl(aq)                     H+(aq) + Cl-(aq)
NH4OH(aq)                     NH4+(aq) + HO-(aq)
CH3COOH(aq)                     CH3COO-(aq) + H+(aq)

           Sebaliknya, larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena dalam larutannya tidak menghantarkan ion-ion. Jadi, dengan kata lain, larutan elektrolit adalah larutan yang didalamnya mengandung ion-ion, sedangkan larutan nonelektrolit tidak mengandung ion-ion.
3.    Jenis larutan elektrolit berdasarkan daya hantar listrik
        Pada pengujian daya hantar listrik suatu larutan terlihat beberapa hal, diantaranya lampu menyala terang dan ada gelombang gas, lampu menyala redup atau tidak menyala  tetapi ada gelembung gas, serta lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas. Bagaimana mekanisme ini terjadi? Perhatikan mekanisme hantaran listrik pada hantaran listrik pada larutan HCl berikut?
      Larutan HCl di dalam air teruarai menjadi kation (H+) anion (Cl).terjadinya hantaran listrik pada larutan HCldisebabkan ion-ion H+ menangkap electron pada katode dengan membebaskan gas hydrogen, sedangkan ion-ion Cl- melepaskan elektron pada anoda dengan menghasilkan gas klorin. Perhatikan gambar disampimg?
      Larutan garam yang kadar garam terlarutnya lebih banyak menghasilkan nyala lampu yang lebih kuat (terang) jika di bandingkan dengan larutan yang kadar garam terlarutnya sedikit. Hal ini menunjukan bahwa daya hantar listrik pada suatu larutan sanagat bergantung pada jumlah ion yang terlarut, makin baik larutan elektrolit tersebut.
      Berdasarkan daya hantar listriknya,larutan elektrolit terbagi atas dua jenis, yaitu:
a.       Larutan elektrolit kuat
b.      Larutan elektrolit lemah
      Larutan elektrolit kuat adalah zat elektrolit zat elektrolit yang teruarai sempurna dalam air menghasilkan ion-ionnya. Larutan elektrolit kuat mempunyai derajat ionisasi (a) = 1. Derajat ionisasi adalah banyaknya mol zat yang terurai dibagi dengan mol zat mula-mula, atau dirumuskan dengan persamaan matematis.
      Larutan elektrolit lemah adalah zat elektrolit yang terurai sebagaian dalam air menghasilkan ion-ionnya. Derajat ionisasi larutan elektrolit lemah berkisar antara 0 dan 1 (0 < a < 1).
      Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan perhitungan mengenai kedua jenis larutan tersebut. Misalnya, larutan NaCl dengan derajat ionisasi (a) = 1 dan larutan cuka (CH4COOH) dengan derajat ionisasi (a) = 0,01, dengan jumlah mol kedua zat tersebut sama, yaitu 2 mol.
1)      NaCl(aq)
Jumlah mol ion yang terbentuk = 4 mol.
2)      CH3COOH
Jumlah mol ion yang terbentuk = 0,04 mol
      Ternyata, larutan NaCl menghasilkan ion yang lebih banyak dari pada larutan cuka. Oleh karena itu, NaCl disebut elektrolit kuat, sedangkan cuka disebut elektrolit lemah. Contoh lain larutan elektrolit kuat adalah larutan HCl, larutan soda api (H2SO4). Larutan elektrolit lemah contohnya larutan H2S dan larutan amonia (NH3).
4.    Jenis larutan elektrolit berdasarkan ikatannya
      Jika  ditinjau dari ikatan kimianya, larutan elektrolit digolongkan atas dua macam,  yaitu :
a)         Senyawa ion
b)         Senyawa kovalen polar
      Senyawa ion merupakan senyawa yang terbentuk dari atom-atom dengan ikatan ion. Senyawa ion yang berwujud padat ion-ionya tidak dapat bergerak bebas seperti dalam larutan, tetapi dalam wujud lelehannya dapat bergerak bebas. Oleh karena itu senyawa ion yang berwujud padat tidak dapat menghantarkan listrik. Contoh senyawa ion adalah NaCl, MgCl2, Na2O, Al2S3, dan lain-lain.
      Senyawa kovalen polar merupakan senyawa yang terbentuk dari atom-atom yang berkaitan kovalen dan memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar. Senyawa kovalen polar dalam bentuk murninya merupakan penghantar listrik yang buruk, tetapi jika dilarutkan dalam air menjadi penghantar listrik yang baik. Contoh larutan senyawa kovalen polar adalah sebagai berikut:
a)      Larutan elektrolit kuat, contohnya HCl, HNO3, dan H2SO4.
b)      Larutan elektrolit lemah, contohnya CH4COOH dan NH4OH.
BAB II
PROSES

a.      Alat dan Bahan
Ø  gelas kimia                                    8 buah
Ø  Alat penguji elektrolit                   1 buah
Ø  Kertas tissue                                  1 buah
Ø  Air suling                                      100 ml
Ø  Air sumur                                      100 ml
Ø  H2O                                              100 ml
Ø  Larutan NaOH                              100 ml
Ø  Larutan NaCI                                100 ml
Ø  Etanol 75%                                   100 ml
Ø  Asam cuka (CH3COOH)                         100 ml
Ø  Asam sulfat (H2SO4)                   100 ml

b.      Cara Kerja
v  Susunlah alat penguji elektrolit seperti gambar dibawah ini. Sehingga dapat bekerja dengan baik !
v  Sediakan 10 gelas kimia 100 mL yang bersih dan beri label nama bahan yang akan diuji !
v  Masukan bahan yang akan diuji kedalam gelas kimia sesuai dengan label namanya masing-masing !
v  Uji dayahantar air suling dengan mencelupkan kedua electrode. Amati dan cacat yang terjadi pada lampu dan kedua electrode !
v  Bersihkan electrode dengan menyemprotkan air dan keringkan dengan tissue/kain !
v  Lakukan dengan cara yang sama untuk larutan-larutan yang lain !


c.       Hasil Praktikum

No
Bahan yang di uji
Lampu menyala / tidak
Pengamatam lain
1.
2.
3.
4.


5.


6.
7


8.
H2O
Air suling
Air sumur
CH3COOH


NaOH


C2H5OH
CaCL


H2SO4
Tidak menyala
Tidak menyala
Tidak menyala
Menyala


Menyala


Tidak Menyala
Menyala


Menyala
Tidak terjadi reaksi.
Tidak terjadi reaksi.
Tidak terjadi reaksi.
Pada salah satu ujung elektrolit timbul gelembung-gelembung kecil.
Pada elektrode terjadi gelembung dan lama kelamaan lampu padam.
Tidak terjadi reaksi.
Pada elektrode terjadi gelembung dan lama kelamaan lampu padam.
Pada elektrode terjadi gelembung dan lama kelamaan lampu padam.


http://www2.jogjabelajar.org/modul/adaptif/kimia/1_LARUTAN%20ELEKTROLIT%20DAN%20NON%20ELEKTROLIT/images/kimx07_2.jpg
d.      Analisis
Dari beberapa partikum yang saya lakukan di laboratorium saya dapat menganaliis bahwa yang saya amati adalah terdapat sekumpulan yang tidak dapat menyala antara lain : H2O, air suling, air sumur, CH3COOH dan C2H5OH , karena tidak menghantarkan listrik terdapat larutan sedangkan yang menyala antara lain : NaOH, CaCL,dan H2SO4 , karena dapat menghantarkan listrik terhadap larutan.












BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
a)      Tidak semua larutan menghantarkan arus listrik.
b)      Larutan tidak dapat dipisahkan menurut komponennya masing-masing.
c)      Larutan tergolong dalam 3 jenis yaitu :
Ø  Elektrolit kuat
Ø  Elektrolit lemah
Ø  Nonelektrolit
d)   Timbul gelembung-gelembung pada ujung elektrolit.

B.  Saran
          Saran yang dapat penulis sampaikan adalah agar pembaca dapat mengetahui betapa pentingnya percobaan elektrolit dan nonelektrolit untuk menjadi pengganti alternative energy listrik.












DAFTAR PUSTAKA                                 

Sapariyah, Budi, dkk. 2004. KIMIA. Demak: Dinas Pendidikan.
Sudarmo, Unggul. 2006. KIMIA (untuk SMA kelas X). Surakarta: Phibeta.
Purba, Michael. 2003. Kimia 1B. Jakarta: Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar